Tindik Lidah berbahaya atau engga ya?
Tindik lidah merupakan tren yang umumnya dilakukan untuk menunjang penampilan. Sayangnya, tindakan ini juga bisa memberikan efek samping yang merugikan kesehatan.
Bahaya apa saja yang ada di dalam mulut saat kita melakukan tindak lidah?
1. Infeksi
Tindakan tindik lidah harus dilakukan dengan peralatan yang sangat steril. Jika hal ini diabaikan, risiko terjadinya infeksi akan melonjak sangat tinggi.
Jika pada akhirnya terjadi infeksi, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan atau bahkan kematian jaringan (nekrosis). Apalagi jika tidak segera diobati dengan cara yang tepat.
2. Kerusakan Pembuluh Darah Lidah
Salah satu komplikasi yang dapat terjadi akibat tindakan tindik lidah adalah perdarahan hebat. Jika tidak segera diberikan tindakan penanganan yang tepat, kejadian tersebut dapat menyebabkan penurunan kesadaran, pingsan, hingga syok.
- Kerusakan Saraf Lidah dan Fungsi Pengecap
Lidah adalah salah satu indra tubuh, yang bertugas untuk mengecap makanan. Apabila Anda melakukan tindik lidah, fungsi tersebut bisa saja terganggu atau bahkan rusak sama sekali.
Pasalnya, tindakan tindik lidah berpotensi menyebabkan kerusakan pada saraf. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya mati rasa atau kebal (parestesi), serta hilangnya kemampuan lidah untuk mengecap.
3. Risiko Penularan Berbagai Penyakit
Proses tindik lidah membuat bagian-bagian tertentu di organ yang terlibat menjadi terbuka dan terekspos dengan dunia luar. Jika alat yang digunakan tidak steril, Anda pun akan lebih berisiko untuk mengalami penyakit-penyakit, seperti HIV, hepatitis B, C, dan D, serta infeksi Human Papillomavirus (HPV).
- Reaksi Alergi
Efek jangka panjang lain yang mungkin terjadi akibat tindik lidah adalah munculnya reaksi alergi. Hal ini terjadi karena benda asing berbahan logam yang menempel di lidah dalam waktu lama dapat melepaskan sejumlah ion dari dalam tubuh.
4. Mengancam Kesehatan Gigi dan Gusi
Bagian gigi yang sering berkontak dengan logam yang dijadikan tindikan di lidah bisa saja rusak, membentuk celah, bahkan sampai bergeser. Kebiasaan menggigit dan melakukan gerakan seperti mengunyah pada tindikan juga dapat membuat gigi terkikis. Bahkan, posisi gusi yang menghadap lidah juga dapat mengalami penurunan.